Mengenal Tanin pada Teh - Kain Batik Indonesia

Sabtu, 28 Januari 2023

Mengenal Tanin pada Teh

Siapa nih yang suka minum teh sehari-hari? yuk kenalan sama salah satu kandungan penting teh yaitu Tanin.

Tanin pada teh merupakan salah satu senyawa makanan yang merupakan bagian dari kategori senyawa polifenol.

Senyawa tersebut merupakan senyawa alami yang biasanya terkandung dalam buah, daun, kacang, biji, dan kulit.

Namun seberapa besar kadar tanin pada teh ? apakah ada efek dan batasan mengkonsumsi tanin ? simak selengkapnya artikel di bawah ini ya!

Kandungan Tanin pada Teh


Kandungan Tanin pada Teh

Kandungan tanin yang diperoleh pada daun teh maupun kina adalah penyebab munculnya rasa sepat atau pahit yang khas dengan kandungan tanin sekitar 7-15%. Teh hitam biasanya memiliki kandungan tanin yang lebih sedikit dari teh hijau.

Durasi pencelupan teh juga bisa mempengaruhi besar kecilnya kandungan tanin dalam teh. Saat teh dicelupkan di dalam air mendidih selama kurang lebih 8 menit, akan menghasilkan kadar tanin yang lebih tinggi yakni berkisar 0,35 mg/ml.

Semakin lama Anda mencelupkan teh, maka semakin pekat warna teh dan semakin tinggi pula kadar tanin di dalam teh. Penetapan kadar tanin dalam teh secara permanganometri adalah cara yang biasanya dilakukan untuk mengetahui kandungan kadar tanin.

Manfaat dan Efek Samping Mengkonsumsi Tanin


Tanin adalah zat yang terkandung pada teh dengan kadar yang cukup tinggi. Kehadiran zat ini selain membawa manfaat bagi tubuh ternyata juga memiliki efek samping terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Salah satu khasiat daun teh yang mengandung tanin adalah dapat membantu mengikat dan mengendapkan protein. Dalam hal ini tanin bisa bermanfaat dalam mengobati diare, ambeien, meredakan peradangan, dan bahkan bisa sebagai alternatif untuk membersihkan gigi tiruan.

Di lain sisi, tanin adalah zat yang terkandung pada teh dengan efek samping bisa menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh saat dikonsumsi secara berlebihan.

Saat kadar tanin berlebihan dalam tubuh maka akan bereaksi dengan mengikat zat besi dengan senyawa logam seperti kalsium dan aluminium dan membentuk suatu ikatan senyawa kimia.

Dalam ikatan senyawa kimia tersebut zat besi dan kalsium sulit diserap oleh tulang yang mengakibatkan zat besi dalam tubuh menurun. Saat tubuh kekurangan zat besi, sel darah merah akan mengecil dan kadar hemoglobin menjadi rendah.

Jika Anda mengkonsumsi teh satu jam sebelum atau sesudah makan atau bahkan saat bersamaan dengan makan, maka bisa menurunkan penyerapan zat besi hingga 64%. Kondisi ini akan sangat berdampak buruk bagi penderita anemia.

Mengkonsumsi teh berlebihan bagi ibu hamil sangat tidak dianjurkan apalagi di masa awal kehamilan karena proses perkembangan janin membutuhkan asupan zat besi yang lebih untuk penyempurnaan proses pembentukan organ tubuh.

Selain itu, ibu hamil juga rentan terkena anemia. Sehingga bagi ibu hamil sebaiknya mengurangi mengkonsumsi teh yang berlebihan terutama saat berdekatan dengan jam makan.

Minum teh memang sudah menjadi salah satu kebiasaan rutin oleh banyak orang di Indonesia entah untuk menemani pagi atau bahkan es teh yang seringkali jadi penyegar saat makan siang.

Namun ternyata tanin pada teh yang dikonsumsi yang berlebihan dan di waktu yang tidak tepat ternyata punya dampak buruk juga bagi tubuh.

Kalau Anda merasa susah untuk meninggalkan kebiasaan minum teh, Anda bisa meminimalisir efek sampingnya dengan tidak terlalu banyak minum teh dalam sehari dan sebaiknya mengkonsumsi teh minimal 1,5 - 2 jam sebelum atau sesudah makan.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda